Bersegeralah menunaikan ibadah haji apalagi jika semua persyaratan telah
terpenuhi, dan selagi usia masih mudah serta sehat jasmani dan ruhani.
Adapun belum mampu yang sering dikemukakan oleh beberapa saudara kita
adalah sebenarnya alasan klise.
Apakah kata mampu itu yang anda
akan jadikan alasan terus ? sebenarnya yang terjadi adalah a ketidak
adanya kesungguhan untuk berusaha menjadi “mampu” dan menjadikan
kata-kata klise “belum ada panggilan dari Allah swt” ,padahal jauh
sebelum anda lahir Allah telah memanggil anda melalui Nabiyullah dalam
penggalan Ayat “…Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji….”
(QS.22:27-28).
Saudaraku,
Bukan sebuah kisah dongeng dan
fiktif serta sesuatu yang jarang terjadi,ketika kita mendengar atau
membaca kisah “seorang pemulung mampu berangkat haji dengan
bersungguh-sungguh menyisihkan penghasilannya setiap hari”, “Kisah
seorang tukang bubur ayam naik haji dengan gratis” dan masih banyak lagi
kisah sepertinya.
Mereka bukan orang yang termasuk golongan mampu, namun mereka adalah golongan orang orang yang sanggup untuk berusaha.
Saudaraku,
Simaklah Hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh ad-Darimi,dikatakan bahwa Rasulullh pernah berkata :
“Barang
siapa yang tidak mempunyai halangan lahiriah untuk menunaikan haji atau
adanya larangan penguasa lalim,atau karena sakit yang tidak
memperbolehkan melakukan perjalanan,lalu ia meninggal dunia,sedangkan ia
tidak sempat menunaikan haji,maka ia mati dalam keadaan Yahudi atau
Nasrani”
Hadist diatas merupakan peringatan keras bagi kaum
Muslim yang meninggalkan ibadah haji dengan sengaja,walau
shalat,puasa,zakat,sedekah atau infak rajin dilakukannya.Hal ini jelas
memberikan pengertian bahwa ibadah haji merupakan ibadah fardhu.
Namun selain peringatan keras diatas,mari simak nikmat haji/fadhilah haji berikut :
”
Orang-orang yang mengerjakan ibadah haji dan umrah adalah tamu-tamu
Allah.Allah memberi kepada mereka apa yang mereka minta,dan Dia
mengabulkan setiap doa yang mereka panjatkan,kemudian Dia akan mengganti
semua harta yang mereka belanjakan untuknya, satu dirham menjadi
beribu-ribu Dirham.” (HR.Baihaqi)
Sebuah kebahagiaan tak terkira
bagi seorang Muslim ketika dia sanggup menyempurnakan rukun Islamnya
serta menaikkan derajat keimanannya dengan beribadah Ke Baitullah,dimana
dia sanggup merasakan kedekatan yang teramat dekat dengan sang Khalik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar